Barang promosi, produk promosi, barang promosi, hadiah promosi... Apa pun sebutannya, tidak ada salahnya untuk menghindari fakta bahwa barang dagangan bermerek biasanya memiliki dampak tinggi, barang murah yang dicetak dengan logo perusahaan, detail kontak, atau straplines untuk membantu menonjolkan kampanye pemasaran atau memperkuat hadiah yang mempromosikan merek, produk, atau acara.
Tapi apakah itu benar-benar bekerja?
Dalam satu kata, 'ya'. Tentu, Anda mungkin berpikir bahwa kami akan mengatakan itu - dan ya, kami akan mendukung 100% barang dagangan promosi sebagai alat pemasaran paling efektif yang dapat dimiliki bisnis untuk membantu membangkitkan kesadaran bagi dirinya sendiri.
Namun: ada banyak statistik penting yang mendukung keyakinan kami, dengan penelitian dari British Promotional Merchandise Association (BPMA) mengungkap beberapa statistik menarik tentang sikap konsumen terhadap merchandise bermerek.
Menanyakan pembeli dan pemasar tentang mengapa mereka memasukkan barang promosi ke dalam rencana pemasaran mereka, BPMA menemukan 69% dari profesional yang ditanyai mengatakan mereka percaya itu 'menargetkan pelanggan secara efektif', dengan 52% percaya itu membantu pesan pemasaran 'bertahan lebih lama'.
Dan bagaimana dengan alasan mereka menggunakannya? Menurut penelitian, 63% mengandalkan barang promosi unik untuk 'kesadaran merek dan rebranding', dengan hampir tiga perempat mengungkapkan bahwa mereka menggunakannya di konferensi dan pameran untuk membantu menghasilkan kesadaran merek. Alasan menggunakan barang promosi termasuk 'menimbulkan kesadaran' dan karena 'barang promosi seringkali sangat efektif untuk mendapatkan perhatian dan mendorong penjualan'. Dan apa lagi yang Anda inginkan untuk bisnis Anda selain itu?
PPAI (Promotional Products Association International) juga menerbitkan survei tentang apa, mengapa, dan bagaimana barang dagangan promosi, dengan 96% pembeli yang ditanyai mengungkapkan bahwa mereka menganggap produk bermerek sebagai bentuk iklan yang efektif.
Hampir tiga perempat (68%) orang yang ditanyai mengatakan bahwa mereka kemungkinan besar akan menggunakan barang-barang promosi sebagai bagian dari inisiatif pemasaran baru. Acara seperti pameran dagang, seminar perusahaan, dan konferensi semuanya dianggap sebagai waktu terbaik untuk menggunakan produk bermerek, dengan sekitar setengah dari bisnis menggunakan barang promosi mereka dalam pertemuan bisnis, selama presentasi penjualan, atau mengirim langsung melalui pos.
Kualitas (73%), jenis (63%) dan biaya (55%) terungkap sebagai tiga pemberi pengaruh terbesar ketika pembeli ditanyai tentang apa yang mengarahkan pilihan pembelian mereka, dengan ramah lingkungan merupakan faktor penting lainnya untuk dipertimbangkan.
Menurut Advertising Specialty Institute (ASI), industri produk promosi berkembang pesat karena barang-barang bermerek seperti topi, T-shirt dan tas adalah “iklan perjalanan yang meninggalkan kesan abadi”.
Studi Industri ASI pada tahun 2016 menghitung jumlah tayangan (atau tampilan) yang diterima setiap produk promosi berdasarkan berapa lama suatu barang disimpan dan berapa banyak orang yang berhubungan dengan barang tersebut setiap bulan; angka-angkanya mengesankan, dengan pakaian, tas, dan pulpen bermerek di 5 Besar di kedua sisi kolam. Kalender masuk 5 Besar di London, dengan topi menjadi lebih populer di AS.
Ketika diminta untuk menilai popularitas hingga tiga barang promosi yang diterima selama 12 bulan sebelumnya, pena adalah barang paling populer di antara responden Inggris Raya, dengan kaos, kalender, tas, dan perlengkapan minum melengkapi 5 teratas.
Jika Anda perlu meyakinkan lebih lanjut tentang kekuatan barang dagangan promosi dalam membangun merek Anda, tentu saja kebangkitan Donald Trump dari tokoh TV dan taipan bisnis menjadi Presiden Amerika Serikat adalah contohnya. Selama kampanye kepresidenannya, Trump menghabiskan $ 3,2 juta hanya untuk topi merah "Make America Great Again". Setelah menjabat, ia menghabiskan $2,4 juta untuk kaos, gelas mug unik, spanduk dan stiker dan $728.000 lainnya untuk topi dalam satu bulan setelah pemilihannya menurut angka yang dirilis oleh ASI.
Faktanya, kampanye Trump menghabiskan jauh lebih banyak untuk barang promosi daripada di area yang lebih tradisional seperti polling, iklan TV atau staf kampanye – dan jauh lebih banyak daripada tim Clinton – sementara total pengeluaran kampanyenya hanya $33,6 juta dibandingkan dengan Hillary Clinton $176,2 juta, jadi pasti layak bahwa investasi Trump dalam apa yang disebut orang dalam politik sebagai "jaminan" membantunya memenangkan hati dan pikiran orang-orang di tempat yang paling penting.
Dan memikirkan liputan berita tentang demonstrasi Partai Republik di sekitar pemilihan paruh waktu, jelas bahwa Gedung Putih masih banyak berinvestasi dalam topi baseball "Jadikan Amerika Hebat Lagi". Berapa biaya yang mungkin dikeluarkan dalam pendapatan iklan untuk mendapatkan tingkat promosi merek yang sama ke rumah-rumah di seluruh Amerika? ASI menetapkan biaya per tayangan sebesar 2,5 sen untuk TV primetime dan hanya 0,7 sen untuk barang promosi! Singkatnya, merchandise promosi menargetkan pelanggan secara efektif, memastikan pesan merek bertahan lebih lama dan menciptakan loyalitas dengan biaya per tayangan yang rendah.
