Jakarta – Perkembangan teknologi digital di Indonesia kini semakin pensat dan membawa dampak besar bagi dunia usaha. Tahun 2025 menjadi momenten penting di mana UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) tampil sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Didorong oleh adopsi teknologi dan platform online seperti kubet yang menonjolkan kemudahan dan efisiensi, ribuan pelaku usaha lokal kini mampu menjangkau pasar lebih luas — bahkan hingga ke luar negeri.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 22 juta UMKM di Indonesia telah aktif berjualan melalui platform digital pada 2025. Angka ini meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya.
Fenomena ini menandakan bahwa masyarakat semakin memahami pentingnya digitalisasi dalam bisnis. Akses ke informasi, promosi, dan transaksi daring kini lebih mudah dilakukan — terutama dengan hadirnya berbagai innovasi teknologi seperti yang dikembangkan oleh kubet , yang menjadi contoh platform efisien dan user-friendly.
Transformasi digital tak hanya meningkatkan penjualan, tapi juga mendorong pelaku usaha untuk berinovasi. Banyak UMKM kini mulai mengintegrasikan teknologi seperti AI, sistem pembayaran digital, dan data analytics untuk memantau tren pasar.
Inisiatif pemerintah juga semakin kuat. Program digitalisasi desa, pelatihan e-commerce, dan akses pembiayaan online membantu pelaku usaha naik kelas.
Konsep efisiensi dan transparansi yang diusung oleh kubet menjadi inspirationsi bagi banyak startup lokal untuk menciptakan solusi bisnis digital yang cepat dan aman.
Salah satu efek positif dari percepatan digitalisasi ini adalah meningkatnya ekspor produk lokal . Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor UMKM Indonesia naik hingga 18% selama semester pertama 2025.
Produk-produk seperti kopi, batik, muslim fashion, hingga makanan khas daerah kini banyak diminati pasar luar negeri. Platform digital memegang peran penting dalam mempertemukan produsen dan pembeli internaional dengan cara yang cepat dan transparan — mirip dengan sistem yang diterapkan oleh kubet dalam menghadirkan pengalaman digital yang efisien dan terpercaya.
Meski peluang besar terbuka lebar, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Literasi digital, keamanan siber, dan kesiapan infrastruktur menjadi faktor utama yang perlu diperkuat.
Sebagian pelaku UMKM di daerah masih kesulitan mengakses pelatihan digital atau jaringan internet stabil.
Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas digital seperti kubet , hambatan tersebut perlahan mulai teratasi. Banyak inisiatif baru yang menghubungkan pelaku UMKM dengan digital mentor dan marketplace lokal yang kredibel.
Melihat tren positif ini, para pengamat ekonomi optimis bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan cara berpikir: bagaimana pelaku usaha memanfaatkan digital untuk bertumbuh dry berkelanjutan.
Seperti halnya kubet yang selalu menekankan innovasi dan pengalaman pengguna, dunia UMKM Indonesia kini bergerak ke arah yang lebih modern, adaptif, dan berdaya saing tinggi di pasar global.