Semacam ciri penggunaan motor diesel yaitu adanya kandungan asap pada gas buang. Meskipun hal ini seharusnya bukan suatu kebiasaan, dan dapat dilihat sebagai indikator bahwa mesin mengalami suatu permasalahan. Warna asap yang terkandung pada gas buang motor diesel dapat dikelompokan menjadi dua yaitu warna putih dan hitam. Kandungan asap pada gas buang, menunjukkan bahwa proses pembakaran yang terjadi terdapat gangguan. Sebab meskipun mesinnya menggunakan motor diesel, gas buang seharusnya dapat bersih sebagaimana yang terjadi pada motor bensin. Asap yang berwarna putih menunjukkan bahwa, temperatur penguapan bahan bakar kurang tinggi, sehingga bahan bakar mengalami proses penguapan setelah melampaui atau mendekati saat proses pembuangan. Warna putih gas buang tersebut, sebenarnya merupakan bahan bakar yang menguap namun belum sempat terbakar.
Permasalahan asap putih berawal dari kurang tingginnya panas penguapan bahan bakar, hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah udara yang dikompresikan pada langkah kompresi. Kurangnya udara dapat disebabkan oleh saringan yang sudah kotor, atau karena adanya bocoran dari ruang bakar. Disamping itu dimungkinkan karena rendahnya tekanan kompresi. Tekanan kompresi yang rendah, menyebabkan tidak tercapainya titik penguapan bahan bakar secara baik. Perlu dicatat apabila tekanan kompresinya sudah terlalu rendah, justru mesin sulit atau tidak dapat dihidupkan sama sekali. Sebab pada motor diesel, terjadinya proses pembakaran didalam silinder kebutuhan panasnya diambil dari panas udara yang dihasilkan dari langkah kompresi. Sehingga kasus warna putih ini, tekanan kompresi masih memungkinkan mesin hidup, hanya panas udara yang dihasilkan tidak mampu menguapkan seluruh bahan bakar yang ada. Sedangkan sebagaian besar bahan bakar menguap setelah terjadi proses pembakaran.
Permasalahan yang lain yang diduga menjadi penyebab asap warna putih, adalah permasalahan timing injeksi. Seperti diketahui, pada motor diesel bahan bakar tidak diinjeksikan sekaligus kedalam silinder, namun memerlukan periode waktu tertentu. Lama waktu penginjeksian bahan bakar ini, perlu diperhitungkan agar tidak terjadi penginjeksian bahan bakar sesudah waktu proses pembakaran. Sebab kondisi ini, menyebabkan bahan bakar tersebut hanya menguap dan ikut keluar besama gas buang, dan bentuknya menjadi asap berwarna putih. Dengan demikian permaslahan ini disebabkan oleh timing injeksi yang terlambat. Timing injeksi yang terlalu majupun akan menyebabkan permasalahan yang sama, yaitu terjadinya asap berwarna putih pada gas buang. Timing injeksi yang maju, akan menyebabkan penurunan temperatur kompresi. Hal ini karena panas sebagian diserap oleh bahan bakar yang diijeksikan, akibatnya saat seharusnya bahan bakar dapat terbakar belum dapat terbakar dan waktu pembakaran jadi mundur. Sehingga proses penguapan bahan bakar jadi terlambat, sampai dengan katup buang terbuka dan terbawa keluar berupa asap berwarna putih.
Dalam kaitannya dengan timing injeksi ini, khusus untuk pompa injeksi jenis individual timing antar silinder dapat bervariasi. Hal ini dapat diketahui adanya penyetelan sudut phasing. Sehingga pada kondisi tertentu dapat terjadi, perbedaan timing antar silinder. Kondisi ini menyebabkan kandungan asap putih pada gas buang, sebagai produk dari silinder tertentu yang tidak tepat timing injeksinya.
Sedangkan asap hitam yang terbawa oleh gas buang motor diesel, disebabkan oleh karena campuran yang gemuk. Sehingga permasalahan ini, disebabkan oleh karena jumlah bahan bakar yang dikirim kedalam silinder terlalu banyak. Kondisi ini dapat disebabkan karena kondisi injektor. Injektor pada sistem bahan bakar motor diesel, berfungsi untuk membentuk kabutan bahan bakar yang diinjeksikan kedalam silinder atau ruang bakar. Kondisi kabutan bahan bakar, ditentukan oleh tekanan bahan bakar yang diatur oleh injektor. Tekanan naik akan menghasilkan butiran kabutan bahan bakar yang halus, sebaliknya tekanan yang turun akan menghasilkan butiran kabutan yang kasar. Disamping itu, kondisi ujung injektor atau yang dikenal dengan nozzle sudah mengalami keausan. Baik tekanan yang berkurang maupun keausan nozzle, sama-sama menghasilkan kabutan bahan bakar yang kasar. Kondisi kabutan demikian, akan menyebabkan hambatan proses penguapan. Bahan bakar belum sampai menguap keseluruhan sudah kena temperatur pembakaran yang tinggi, sehingga sisa bahan bakar yang belum menguap akan membentuk karbon yang berwarna hitam yang keluar bersama dengan gas buang. Sehingga semakin kasar butiran pengabutan, akan semakin banyak jumlah karbon yang terkandung dalam gas buang.
Lihat juga tautan berikut :