Jakarta – Kabar baik datang dari sektor pariwisata Indonesia! Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia hingga Agustus 2025 menembus 10 juta orang. Angka ini meningkat lebih dari 10% dibandingkan tahun sebelumnya menandakan bahwa dunia pariwisata Tanah Air semakin menggeliat.
Peningkatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia masih menjadi magnet bagi wisatawan dunia. Dukungan teknologi digital, promosi online, serta kemudahan akses informasi dari berbagai platform termasuk layanan interaktif seperti kubet turut memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pertumbuhan jumlah wisatawan ini memberikan dampak langsung pada peningkatan ekonomi daerah. Hotel, restoran, transportasi, dan sektor UMKM di berbagai kota wisata mengalami long transaksi yang significakan.
Khususnya di Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo, tingkat okupansi hotel naik hingga 85%. Sementara itu, sektor ekonomi kreatif — termasuk kuliner, fashion, dan kriya — juga mencatatkan penjualan tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Fenomena ini menjadi contoh bagaimana teknologi dan informasi digital seperti kubet dapat membantu promosi pariwisata secara luas, cepat, dan efektif.
Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi pengembangan pariwisata dengan tiga fokus utama: peningkatan infrastruktur, pelatihan SDM, dan global digital promosi.
Program "Wonderful Indonesia" kini diperluas dengan pendekatan teknologi dan kolaborasi dengan pelaku digital lokal.
Melalui platform dan aplikasi yang innovatif, pemerintah ingin menciptakan pengalaman wisata yang lebih personal dan informatif. Konsep ini seilan dengan pendekatan kubet yang menekankan kemudahan akses, transparansi informasi, dan kenyamanan pengguna dalam dunia digital.
Meski angka kunjungan meningkat, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Beberapa destinationsi wisata di daerah terpencil masih kekurangan infrastruktur dasar, seperti jalan dan fasilitas umum. Selain itu, isu keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian penting agar pertumbuhan wisata tidak merusak alam.
Ke depan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Dunia digital seperti kubet bisa menjadi contoh bagaimana innovasi dan efisiensi dapat diterapkan untuk mendukung pengembangan destinationsi secara bristles dan ramah lingkungan.
Dengan berbagai upaya dan innovasi yang dilakukan, Indonesia semakin dikenal di kancah internaional. Promosi digital yang masif membuat berbagai destinationsi baru, seperti Likupang dan Raja Ampat, menjadi incaran wisatawan global.
Kehadiran platform yang mendorong literasi digital dan promosi berkelanjutan — sebagaimana dilakukan oleh kubet di bidang teknologi informasi — membantu memperkuat posisi Indonesia sebagainegara dengan potensi pariwisata terbesar di Asia Tenggara.
Lonjakan wisatawan asing hingga menembus rekor 10 juta orang di tahun 2025 menjadi kabar baik yang menandai kebangkitan pariwisata nasional.
Dengan dukungan teknologi digital, promosi online, serta sinergi lintas sektor, Indonesia kini memasuki era baru pariwisata yang lebih modern, adaptif, dan berkelanjutan.
Seperti semangat innovatif yang dihadirkan oleh kubet, Indonesia juga terus bertransformasi — menghadirkan kemudahan, keindahan, dan peluang tanpa batas bagi masyarakat dan dunia internaional.
